Sabtu, 26 Maret 2011

Sensasi Ini

Tuhan, terima kasih karena Kau masih memberiku kesempatan untuk merasakan sensasi seperti ini.
Tuhan, terima kasih telah Kau buat hidupku berliku.
Tuhan, terima kasih telah Kau putar-putarkan hidupku sesaat.
Tuhan, terima kasih telah Kau bawa aku mengenal sosok abstraknya.
Tuhan, terima kasih...
Terima kasih Tuhan.

Aku tak tahu bagaimana jelasnya hal ini berawal.
Aku yakin ini pertanda.
Pertanda dariMu yang akan berguna bagi hidupku.
Walaupun sulit dan berat melewatinya. Berliku. Tapi aku suka sensasi ini.
Naik turun, tidak hanya datar.
Penuh rintangan.
Sekarang yang aku pinta, perjelas mengenai dia untukku,
Apakah dia memang akan menjadi sesuatu yang penting untuk hidupku?
Atau dia hanyalah kumbang yang hinggap sementara waktu,
lalu pergi menghilang dan meninggalkanku?
Siapa dia, aku belum tahu.
Dimana dia, aku tahu tapi aku tak tahu.
Mengapa aku harus mengenalnya dengan cara seperti ini?
Itu kuasaMu, dan teka-tekiMu yang harus kujawab...
Bantu aku Tuhan. Bantu aku memperjelas sensasi yang saat ini aku suka dan aku rasakan.
Bantu aku.
aku terjatuh dalam sensasi ini.
Hampir dalam.
Aku mohon bantu aku Tuhan, memperjelas sensasi  ini...
Terima kasih Tuhan...

Maybe Now I am Really Falling For You, Baby ^^

Maybe..
Semua berawal dari hal yang sangat aneh dan maybe.
Bahkan sekarang pun mungkin masih pantas untuk ku anggap maybe.
Bedanya sekarang maybe I am really falling for you.
Dulu I really hate you dan ingin banget memusnahkanmu dari dalam hidupku.
Sekarang aku ingin selalu tau kabar darimu, dekaat terus denganmu.
Normalkah apa yang aku rasakan sekarang ini?
Seperti terkena karma atas smua omongan angkuhku.
Tapi aku menyukainya, sungguh.
Semakin waktu berputar semakin aku ingin semua ini bukan lagi maybe tapi kepastian bahwa I am really falling for you.
Kamu yang pertama memutar-mutar hampir seluruh hidupku.

Karenamu aku tahu rasa-rasa itu. Bahkan aku juga sadar betapa berharganya seseorang itu dan betapa aku telah lama dan hampir melupakannya.
Karenamu aku tahu hidup ini memang lebih asyik ketika dijalani dengan macam-macam sensasi, bukan hanya yang datar-datar saja.
Semua conditioning yang kamu ciptakan untukku telah berhasil menjadi condition responseku. Aku harap kamu terus saja memberiku CS jangan pernah berhenti pula untuk memasangkan CS dengan UCS itu. agar aku bisa selalu menjaga rasa ini untukmu.
Baby, I am really falling for you.
Akan kubiarkan semua ini mengalir, just go with the flow.
Entah nanti akan bermuara di mana perasaan ini, tapi akan kubiarkan.
Tidak akan kusangkal ataupun coba kutolak.
Aku telah lelah selalu menolak dan berusaha menolaknya karena ini akan selalu datang dengan sendirinya.
Merasuk, menyentuh bagian yang tepat dan tumbuh...
Biarlah walaupun sebenarnya aku sangat ketakutan pada awalnya..
Tapi akan kucoba...
aku berharap banyak dari semua maybe ini dan aku berharap banyak tentang khayalan maybe ini bersamamu.
Semoga apa yang kurasakan ini normal. Aku masih saja terlalu takut untuk ini... Oh..

Kamis, 24 Maret 2011

I Regret. Really.

Aku merasa sangat berdosa, Tuhan. Tak mampu menahan egoku.
Aku merasa sangat hina di depanmu, tak mampu menahan nafsu itu.
Aku merasa menyesal setelah semua kulakukan.
Selalu memang penyesalan datang terlambat, di penghujung jalan yang telah ku lalui.
Tak ada guna memang, namun meniriskan luka yang mendalam dalam sanubari.
Aku merasa sangat sangat sangat menyesal Tuhan...
Namun aku lemah tak berdaya sehingga masih saja kuulangi.
Aku merasa sangat menyesal Tuhan, ketika imanku membuyar saat Kau hadirkan cobaan itu.
Cobaan untuk mengetes apakah memang aku kuat dan pantas kau limpahi kasih?
Tapi sampai kali ini aku masih saja tunduk pada ego dan superegoku.
Aku sungguh diperbudaknya.
Aku tak berdaya menolaknya.
Aku sungguh hina.
Aku sungguh sungguh ingin memulainya lagi dari awal, sebelum aku terjerumus ke dalam nafsu itu.
Aku ingin kembali ke waktu itu sehingga bisa memperbaiki semua dari awal.
Tapi apa kuasaku?
Aku tak berdaya. Sungguh. Aku menderita dengan semua ini sebenarnya.
Buta pada kepuasaan dan kesenangan sesaat yang sesat.
Tuhan... aku menyesal.
Aku akan berusaha tak akan mengulangi lagi.
Aku tak ingin meniriskan luka yang lebih mendalam kepada lubuk hati kecilku.
Aku terlalu tuli untuk mendengarkan bisikan sucimu dari dalam diriku,
Aku terlalu buta untuk memandang jauh ke depan, menerawang konsekuensi itu...
Yah, aku telah menyesal Tuhan.. Sungguh menyesal.
Bantu aku memperbaikinya dan menebus penyesalanku. Bantu aku Tuhan...

Minggu, 20 Maret 2011

Maybe...

Maybe I am falling in love with you.
Really fall in your uncertain world.
Maybe I'll choose you.
Maybe you are the right one for me.
Maybe I am really sure 'bout this feeling.
Or maybe I am just i liar. tell a lie for myself.
I don't know because that's all are maybe.
Maybe I love you. Love you so much.

Sabtu, 19 Maret 2011

I really fall in this uncertain feeling.
What's happen?
Oouuuh... Benar2 tak menentu.
Passion atau memang ketulusan yg jujur?
I don't know.

My Approach-Avoidance Conflict

Aku menyukainya. Tapi tidak seharusnya aku melakukannya karena itu seharusnya tidak aku lakukan.
Meski bukanlah kenyataan tapi itu mengarah pada kenyataan. Tapi aku menyukainya. Hanya saja seharusnya aku mampu menolaknya. Belum waktunya bagiku.
Hal itu sangat menyenangkan dan berkesan. Tapi belum tepat waktunya untuk sekarang. Belum saatnya, seharusnya aku mampu menolaknya.
Tapi egoku tak bisa menahan sesuatu itu. Aku menginginkannya. Dan entah kenapa Dia seolah tahu tentang ini dan membuatku lebih bisa membuat hal ini lebih menjadi konsep yang jelas yang tadinya hanya abstrak omong kosongku dengan diriku sendiri, sekarang aku telah mendapatkannya dari orang lain. Bahkan bukan aku yang memintanya. Dia yang memberikannya. Terima kasih Allah, akhirnya ini menjadi kenyataan meskipun bukan pula kenyataan secara riil, kenyataan yang masih sangat semu, aku tahu belum saatnya bagiku, tapi aku tak mampu lagi menahan ego dalam diriku...
Ya Allah ampuni aku, hanya menuruti egoku belaka. Ampuni aku, berikan aku kekuatan untuk bertahan pada sesuatu yang seharusnya aku pertahankan untuk tidak aku lakukan.
Aku benar-benar mengalami konflik dengan diriku. Satu sisi aku sangat menyukai dan menikmati hal itu tapi di sisi lain sebenarnya aku takut, takut dan tidak seharusnya aku lakukan.
Ah.. sudahlah lagipula sudah terlanjur... Semoga bisa jadi pelajaran untuk lain kali. Amin..

Jumat, 18 Maret 2011

Uncertain Things

Who are you?
Who am I?
For you and for me?
Me.
You.
You and me??
Is it real???
Oh God...this is still uncertain things especially for me.
Am I....?
Is he...?
Ooouh... Unbelievable. Really unbelievable.
I am his special partner.
He is my special one.
I don't know.
Hanya waktu yg bisa menjawab.

Antara Kenyataan dan Khayalan

Aku benar2 merasa hidup dalam dunia yang tidak jelas untuk saat ini. Sebenarnya aku merasakan ini telah sejak beberapa bulan lalu, klimaksnya mulai Januari dan sekarang telah mulai mereda atau entah membentuk klimkas baru. Aku mengalami kisah yang benar2 tidak aku duga sebelumnya. Mirip mimpi, tp ini kenyataan.
Aku merasa semakin tak bisa mengendalikan diriku lagi. Tuhan... Kapan aku akan tahu akhir dari semua kisahku kali ini? Aku tak bisa memprediksi sama sekali, berbeda dg kisah2ku sebelumnya yg seolah terjadi karena akulah yang membuat ceritanya. Tapi saat ini meski aku yang menjadi salah satu tokoh utama dlm kisahku dan aku memang turut andil dalam alur cerita ini. Oh, Tuhan... tapi aku merasa konflik dengan diriku. Dalam kisah ini aku masih memiliki kesadaran atas diriku tapi aku merasa bukan menjadi diriku lagi. Dengan mudahnya aku melakukan suatu hal yang bukan diriku bgt. Aku bisa dengan mudah bilang sesuatu yg awalnya dan dalam hidupku sebelumnya belum pernah aku ucapkan untuk seseorang dan aku selalu menganggap itu sebagai hal yaang "iiiiih".
Tapi dlm kisahku aku seolah mengalami katarsis, yah mungkin memang mengalaminya, aku memberontak dan tidak memerdulikan aturan yg aku anut lagi. Tp aku masih tau batasan2. Aku normal dlm peranku ini, tapi tidak dlm kenyataan. Aku hanya merasa bersalah atas semua yang aku lakukan dlm kisahku ini, Tuhan.
Bahkan aku tak tahu apa aku hidup dlm mimpi atau memang ini kenyataan? Aku bimbang... Sadarkan aku segera, bangunkan aku.
Berikan kejelasan atas semua ini.
Pertemuan.
Itu mungkin jawaban untuk mengetahui arah yg lebih jelas dari semua ini. Atau mungkin juga bukan.
Perpisahan abadi bisa juga sebagai jawaban atas akhir kisahku ini. Tapi aku lebih mengaharap pertemuan sebagai jawabannya.
Tuhan... Kau yg Terbaik, aku mohon yg terbaik atas kehidupanku...

Senin, 14 Maret 2011

Insight from Small Things in My life (my opinion)

Untung juga dikritik, jadi ngerti kekurangan dan dapet masukan. Cuma untuk minta dikritik rasanya seperti mau perang, haha, lebay... Tapi ketika proses sehabis dikritik itu rasanya legaa dan sangat berterima kasih. Cuma... Susahnya untuk mengemukakan hal yang ingin orang lain untuk mengeritiknya, berat... Takut, takut banget... Hmm... Harus bisa membiasakan berani, yeah... Brave... I have to be brave to get something precious. Brave untuk merasa perih sesaat untuk bisa dapet enaknya pijatan dari perih itu... Ah, bahasanya kacau. Bodo deh, yg penting lega. ^^

I Hate this but Love it (dua sisi hal)

Jadi orang yang "friend oriented" emang ga ada enaknya.
Langsung aja deh. Aku seneng banget rasanye beruntung bisa masuk ke kelas metpen A. Pertama, dosennya asyik, penyabar, udah profesional lagi. Aku ga ngerasa ada tekanan dari pihak dosen. Beliau-beliau itu benar2 berusaha membantu kami, eh, aku dink, karena ini subjektif, gatau dg tmn2 sekelasku yg lain.
Mungkin karena mereka udah termasuk tua usianya, jadi pengalman mengajar juga udah banyak, selain itu karena mungkin juga mereka psikolog. Hehe, agak ga nyambung. Yang jelas aku suka dapet dosen metpen di kelasku. Walaupun aku ga begitu cocok dg sistem pengajarannya, karena menurutku itu acak, ga sistematis, tp emg cakupan bahan yg disampaikan jadi luas dan lebih applied. Sedangkan aku adalah orang yang tipe belajarnya otak kiri yang harus sesuai dg urutan buku atau slide dan harus urut deh pokoknya. Definisi harus aku pegang, baru bisa ke contoh, bukan dari contoh lalu ke definisi. Ada masalah dg hal ini, kalau kuis aku jadi ngrasa ga bisa maksimal belajarnya karena itu, cara ngajarnya acak, ak jadi ikut2 acak deh belajarnya dan alhasil ga ada yg nyantel di otak. otakku ga bisa membentuk suatu alur dari apa yg aku pelajari. Rasanya berantakaaaan banget. Berserak2 dimana2. Ga rapi. Susah nyarinya. Aaargh, gondok sendiri deh pokoknya.

Mm terus gini, aku ngerasa senengnya lagi dapet kelas metpenstat A karena faktor teman sekelasnya. aku ngerasa nyaman dg tmn2 sekelasku. atmosfernya mendukungku buat bisa ngembangin diri sebenarnya, maksudku di kelas ini aku jadi berani buat bertanya atau berpendapat atau ngomong deh pokoknya. Sedangkan di kelas lain aku ngerasa aku mengkerut, pengecut bgt, buat ngomong aja rasanya tertekan banget. Yaah, memang kadar PD diriku itu dikit bgt. Selain itu lagi karena jumlah cowok dlm kelas metpenku ini dikit banget, cuma ada 7 orang dari 40an mahasiswa. Dan senengnya lagi, mereka itu tipe cowok yang kalem, bukan bad boys lah gitu maksudnya. Hehe... Aku jadi ngerasa aman dan ga terancam. Lhoh? Hehe..Ok krn udah ga muat,bbyee..hehe

Minggu, 13 Maret 2011

Egoisme yang Menyebalkan

Sebenarnya sudah lama banget aku pingin ngeluarin uneg-uneg tentang ini. Dari dulu, dari awal aku jadi penumpang kereta, khususnya eko AC, soalnnya yang lumayan sering aku naikin...
Semenjak ada gerbong khusus wanita, aku lebih seneng sih. Soalnya aman, karena hanya satu gender yang ada di gerbong itu, kecuali yang terkecuali deh... Hehe. Pernah ada soalnya. Aku ngrasa lebih aman karena sesama wanita pasti lebih pengertian, kesan awalku sih gitu. Eh tapi ternyata ga juga deh. Beberapa kali aku ngalamin kalau wanita itu lebih emosional, khususnya penumpang kereta nih ya, soalnya aku lagi ngomongin penumpang kereta. Yah walapun eko AC tetep aja yang namanya kereta pasti penuh, sempit, dan desak-desakkan, apalagi waktu jam jam sibuk orang pada berangkat dan oulang kerja... Harus sabar euy jadi penumpang KRL itu.haha.. Jadi gini, pernah pas pulang kuliah aku naik KRL AC eko tujuan Bogor yg jam setengah tujuan deh, wah pas itu kan waktunya orang prang pulang kerja, jadi penuhnyaaa.. Lhah, semua orang pada egois sih, yang mau naik ga mau ngasih jalan buat yang mau turun, udah gitu desek-desekkan pas naik, dorng sana dorong sini, ternyata ibu-ibu emang lebih wah deh soal beginian, lebih panikan, lebih egois, lebih emosional juga. Gara-gara kedorong yang dari belakang, aku jadi ngedorong yang di depan aku, eeh aku kena marah deh, Abis itu juga pernah aku gara-gara mepet sama punggung ibu-ibu terus keretanya ngerem mendadak dan ibunya mau jatoh aku juga yang kena marah dibilang "enak aja pake nyender segala". Huh.. anjrit banget deh., Eh bu, siapa juga yang nyender, mana bisa di situasi kaya gitu enak-enakan nyender di punggung ibu, idih dasar ibu-ibuu.. uuuh. sebel .>.<

Terus ini nih yang paling aku benci, ketika banyak orang, penuh, sesak, pada berdiri dan ada ibu-ibu yang duduk di deket pintu ga mau berdiri. emang sih posisi PW, tapi ya mbok liat dunk situasi... Yah, emang sih mungkin ibu-ibu itu lemes atau capek.. Tapi kasian jjuga yang berdiri jadi serba salah,. kedorong dari belakang mau nimpa yang duduk aja bawaannya tapi karena kasian ya berusaha menahan diri biar ga ngejatohin yang duduk. Uh, tapi aku rasanya pingin banget nimpain yang duduk itu biar kapok. Abisnyaa udah tau kereta lagi penuh, asik-asikan duduk, maenan handphone lagi, ada juga yang saling ngobrol. Huuuh, gedheg sendiri deh...

dan sebenernya masih banyak tingkah laku orang di kereta yang mencerminkan keegoisan masyarakat metropolitan, ya metropolitan karena kebanyakan penumpang kereta adalah orang-orang kota kan... Ga cuma di KRL AC eko aja, di ekonomi pun gitu. Tapi aku rasa, rasa kekeluargaan masih lebih terasa di KRL ekonomi, entah apa. Aku tau sih alasannya. Males ngejelasin aja. Kapan-kapan deh kalo ga males, aku tulkis disini...

Hwahm sebenernya aku lagi pingin buang samoah di hatiku nih, bukan pingin nulis ini., Ah tapi yaudahlah. yang penitng nulis. haha...
Astagaa... tapi aku pingin banget nulis sampahku itu, tapi ga sekarang deh... hmmmm... bbyeee my trash.
:P

Galau.

Memang mungkin hidup ini ga akan pernah lepas dari cinta karena itu naluriah dan telah menjadi kodrat. Hanya saja bagaimana cara menjaga dan menemukan cinta yang sejati dan sesuai ajaranNya yang seringkali menjadi masalah.
Rasanya aku ga akan pernah siap untuk memikirkan masalah itu. Aku rasa belum pantas dan belum saatnya. Tapi entah apa yang aku alami saat ini. Tuhan, Kau yang lebih tahu, bahkan aku pun sama sekali tak tahu. Mohon petunjukMu...

Selasa, 08 Maret 2011

Aku dan Tentangmu

Entah kenapa aku merasa sangat khawatir dengan keadaanmu saat ini. padahal aku pun belum pernah berjumpa secara langsung denganmu. Hanya melalui kalimat-kalimat dan ekspresi yang dengan sendirinya muncul dari kumpulan kalimat itu.
Bahkan sampai sekarang aku masih meragukan semua tentangmu. Sosok imajiner yang masuk ke dalam dunia riilku.
Tiba-tiba aku menjadi sangat ketakutan jika harus benar-benar kamu tinggalkan selamanya. Selama-lamanya. Pergi jauh ke dunia yang memang abstrak, bukan mungkin lagi, tapi memang abstrak. Aku berharap semua tidak berakhir seperti itu.
Aku benar-benar ketakutan jika kamu pergi selamanya, tidak bisa kembali ke dalam dunia riilku lagi.
Aku semakin takut untuk mencoba sesuatu yang telah kau coba agar aku mau mencobanya. Sesuatu yang lumayan aku benci dan sangat aku takuti.
Bahkan sejauh ini kau telah menghidupkan harapanku tentang sesuatu yang ingin aku matikan dalam diriku ini, jika kau pergi begitu saja tanpa menunjukkan sosok nyatamu, apa yang akan aku rasakan?
Aku akan semakin ketakutan dan membenci sesuatu itu, kau tau itu?
Karena kau telah terlanjur masuk ke dalam duniaku yang cukup dalam merasuk ke dalam relung perasaan dan aspek kehidupanku maka kau harus mempertanggungjawabkan semua itu untukku. Jangan pergi sebelum kau benar-benar menunjukkan sosok aslimu itu. Aku tak akan rela dan aku akan sangat kecewa.
Aku merasa aneh pada diriku. Tidak seharusnya aku merasa begitu sedih bahkan ingin atau telah menitikkan air mataku untukmu saat ini. Aku begitu khawatir sekarang, kau tahu? Dan aku telah memberanikan diri untuk memberitahumu tentang sesutau yang aku rasakan karena kau telah mengajariku. Kau tahu? Aku rasa aku tulus mengatakan itu dan memang mengakuinya pada akhirnya. Aku sungguh mengkhawatirkanmu dan begitu takut kehilanganmu untuk selamanya. Aku tidak berharap kau menemuiku dalam sosok imajiner dan abstrakmu, tapi aku mengaharap yang nyata dan riil, berbentuk. Tuhan, tolong aku, jangan Kau tambahkan kekacauan dalam perasaanku karena dirinya. Tolong aku...

Senin, 07 Maret 2011

I Trapped In a Mess

Semakin hari aku merasa semakin kacau. Entah apa aku pantas menyebut dirimu sebagai penyebab kekacauan yang aku rasakan atau tidak. Tapi aku merasa kacau semenjak kehadiranmu.
Kamu telah mengacak-acak sebagian perasaan dan otakku. aku merasa kehilangan fokus awalku.
Aku membenci keadaanku sekarang ini. Aku lemah, tak berdaya. Aku merasa telah menjadi seseorang yang sangat payah.
Aku serba salah. Aku ketakutan, bimbang, gelisah tak menentu, dan yang paling ku benci aku tidak bisa fokus lagi terhadap tujuan awalku.
Aku berharap ini hanya kualami sementara. Aku ingin mengakhirinya. Aku ingin kembali kepada diriku yang membawa sejuta harapan dan cita-cita tinggi dan penuh khayalan indah tentang masa depanku nanti yang belum pernah aku rasakan dan dapatkan.
Aku benar-benar ingin kembali menemukan bagian diriku yang memiliki fokus tentang itu.
Tuhan, aku ingin menangis, namun selalu saja air mata urung keluar dari kedua ujung mataku. Aku menderita dengan semua ini, Tuhan... Aku benar2 ingin kembali pada diriku yg dulu.
Ah, entah apa sebenarnya yg ingin kutuliskan. Aku rasa ini bukan hal yg ingin kukatakan lewat tulisan. Ini masih terlalu dangkal untuk merasuk ke dalam perasaan dan keinginanku sebenarnya mengenai realitasku, hidupku dan segala hal mengenai perasaanku yg kacau.
Aku selalu gagal mengungkapkan apa yang ingin kuungkapkan. Aku kesal pada diriku sendiri. Sangat kesal. Tuhan, hanya Kau yang Maha Tahu, bahkan diriku sendiripun tak tahu...
Aku ingin terbesa dari semua ini, dari perasaan mengawang tentang dia dan dari khayalan yang tak pasti. Aku benar2 ingin kembali fokus dan hanya berharap pada satu tujuan, satu hal, dan satu masa depan yang aku impikan: wanita karir without depend on any boys. Aku harus dan telah bisa melewati cobaan dan godaan ini. Aku telah mendapatkan apa yang aku inginkan mengenai masa depanku nanti. Kembali pada diriku yang dulu dg segala penderitaan, perjuangan, dan harapan yang dulu. Aku bisa...

I Trapped In a Mess

I Trapped In a Mess