Semakin hari aku merasa semakin kacau. Entah apa aku pantas menyebut dirimu sebagai penyebab kekacauan yang aku rasakan atau tidak. Tapi aku merasa kacau semenjak kehadiranmu.
Kamu telah mengacak-acak sebagian perasaan dan otakku. aku merasa kehilangan fokus awalku.
Aku membenci keadaanku sekarang ini. Aku lemah, tak berdaya. Aku merasa telah menjadi seseorang yang sangat payah.
Aku serba salah. Aku ketakutan, bimbang, gelisah tak menentu, dan yang paling ku benci aku tidak bisa fokus lagi terhadap tujuan awalku.
Aku berharap ini hanya kualami sementara. Aku ingin mengakhirinya. Aku ingin kembali kepada diriku yang membawa sejuta harapan dan cita-cita tinggi dan penuh khayalan indah tentang masa depanku nanti yang belum pernah aku rasakan dan dapatkan.
Aku benar-benar ingin kembali menemukan bagian diriku yang memiliki fokus tentang itu.
Tuhan, aku ingin menangis, namun selalu saja air mata urung keluar dari kedua ujung mataku. Aku menderita dengan semua ini, Tuhan... Aku benar2 ingin kembali pada diriku yg dulu.
Ah, entah apa sebenarnya yg ingin kutuliskan. Aku rasa ini bukan hal yg ingin kukatakan lewat tulisan. Ini masih terlalu dangkal untuk merasuk ke dalam perasaan dan keinginanku sebenarnya mengenai realitasku, hidupku dan segala hal mengenai perasaanku yg kacau.
Aku selalu gagal mengungkapkan apa yang ingin kuungkapkan. Aku kesal pada diriku sendiri. Sangat kesal. Tuhan, hanya Kau yang Maha Tahu, bahkan diriku sendiripun tak tahu...
Aku ingin terbesa dari semua ini, dari perasaan mengawang tentang dia dan dari khayalan yang tak pasti. Aku benar2 ingin kembali fokus dan hanya berharap pada satu tujuan, satu hal, dan satu masa depan yang aku impikan: wanita karir without depend on any boys. Aku harus dan telah bisa melewati cobaan dan godaan ini. Aku telah mendapatkan apa yang aku inginkan mengenai masa depanku nanti. Kembali pada diriku yang dulu dg segala penderitaan, perjuangan, dan harapan yang dulu. Aku bisa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar