Ketika kemurkaanmu muncul, menguap dalam hangatnya hubungan kita,
Kurasakan goncangan keras menimpa ruang dalam perasaanku.
Bukan hanya goncangan namun juga badai besar, berangin kuat, membawa semua kisah, ucapan serta janji-janji itu menjadi terobrak-abrik, berantakan.
Suram.
Semua berubah menjadi buruk ketika kekesalanmu muncul.
Aku butuh seseorang yang pengertian tak hanya ingin dimengerti.
Mungkin menurutmu kau telah terlalu mengerti aku dan selalu mencoba mengertiku.
Namun jujur bagiku kau justru kurang pengertian dan hanya ingin dimengerti karena bagimu kau telah cukup atau mungkin sangat mengertiku.
Sebenarnya apa yang kamu maksud dengan pengertian?
Sepertinya semua definisi kita dalam beberapa hal.
Aku terlalu takut melepasmu namun aku pun tak berdaya dengan situasi saat kekesalanmu menguap hanya karena masalah komunikasi, yang bagiku tak begitu perlu diributkan.
Ataukah itu semua bukti besarnya perasaan itu untukku?
Tapi itu juga siksaan bagiku.
Aku yang terbiasa bebas dan tak terikat kini harus menjalani suatu ikatan perasaan.
Butuh proses untuk menjadi seperti yang kau inginkan.
Aku harusnya tau itu.
Dan dulu yang membuatkua memiliki perasaan ini adalah dirimu.
Bahkan sepertinya kau terlalu memaksaku.
Padahal telah berulang kali ku katakan aku takut dengan sesuatu seperti ini, selalu akan berakhir dengan luka.
Aku benar-benar takut...
Sekarang aku telah memutuskan untuk akhirnya terjatuh dalam classical conditioningmu, yang dulu telah selalu kutolak. Namun akhirnya CSmu pun berhasil membuatku memiliki CR.
Oh Tuhan sepertinya aku sedikit menyesal dengan keputusanku waktu itu.
Karena sekarang aku merasakan penderitaan karena kusadari lagi aku tak sebebas dulu.
Meskipun dari ikatan perasaan inipun aku telah merasakan kebahagiaan dan sensasi perasaan positif yang belum pernah aku rasakan.
Namun aku begitu takut untuk ditinggalkan dan perpisahan.
Aku sangat-sangat takut Tuhan karena ku telah terjatuh dalam dalam perasaan ini.
Dan ketika semua itu menyerangku, hatiku berkecamuk lebat, bagai terkena angin ribut.
Berantakan, suram, dan menakutkan.
Aku takut...
Kurasakan goncangan keras menimpa ruang dalam perasaanku.
Bukan hanya goncangan namun juga badai besar, berangin kuat, membawa semua kisah, ucapan serta janji-janji itu menjadi terobrak-abrik, berantakan.
Suram.
Semua berubah menjadi buruk ketika kekesalanmu muncul.
Aku butuh seseorang yang pengertian tak hanya ingin dimengerti.
Mungkin menurutmu kau telah terlalu mengerti aku dan selalu mencoba mengertiku.
Namun jujur bagiku kau justru kurang pengertian dan hanya ingin dimengerti karena bagimu kau telah cukup atau mungkin sangat mengertiku.
Sebenarnya apa yang kamu maksud dengan pengertian?
Sepertinya semua definisi kita dalam beberapa hal.
Aku terlalu takut melepasmu namun aku pun tak berdaya dengan situasi saat kekesalanmu menguap hanya karena masalah komunikasi, yang bagiku tak begitu perlu diributkan.
Ataukah itu semua bukti besarnya perasaan itu untukku?
Tapi itu juga siksaan bagiku.
Aku yang terbiasa bebas dan tak terikat kini harus menjalani suatu ikatan perasaan.
Butuh proses untuk menjadi seperti yang kau inginkan.
Aku harusnya tau itu.
Dan dulu yang membuatkua memiliki perasaan ini adalah dirimu.
Bahkan sepertinya kau terlalu memaksaku.
Padahal telah berulang kali ku katakan aku takut dengan sesuatu seperti ini, selalu akan berakhir dengan luka.
Aku benar-benar takut...
Sekarang aku telah memutuskan untuk akhirnya terjatuh dalam classical conditioningmu, yang dulu telah selalu kutolak. Namun akhirnya CSmu pun berhasil membuatku memiliki CR.
Oh Tuhan sepertinya aku sedikit menyesal dengan keputusanku waktu itu.
Karena sekarang aku merasakan penderitaan karena kusadari lagi aku tak sebebas dulu.
Meskipun dari ikatan perasaan inipun aku telah merasakan kebahagiaan dan sensasi perasaan positif yang belum pernah aku rasakan.
Namun aku begitu takut untuk ditinggalkan dan perpisahan.
Aku sangat-sangat takut Tuhan karena ku telah terjatuh dalam dalam perasaan ini.
Dan ketika semua itu menyerangku, hatiku berkecamuk lebat, bagai terkena angin ribut.
Berantakan, suram, dan menakutkan.
Aku takut...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar