"Loneliness adalah sesuatu yang paling menyakitkan bagi manusia" (Harry Stack Sullivan).
Waktu baca slide Psikologi Umum bab apa yaaa, waduh lupa... hehe, aku nemuin statement itu dari satu tokoh psikologi di bidang itu. Rasanya bener juga sih kalo dipikir. Apalagi manusia sudah kodratnya menjadi makhluk sosial, yang selalu memiliki rasa ketergantungan terhadap keberadaan maupun bantuan orang lain.
Sendiri, menyendiri, kesepian, dan kesendirian.
Semua kata itu merujuk ke hal yang kelihatannya malang banget. Kasihan. Suram.
Aku bakal ngomong tentang diriku aja nih buat ngungkapin unek-unek mengenai hal itu tadi.
Sering aku bohong sama diriku. Aku selalu mencoba mengatakan dan membuat diriku menerima bahwa kesendirian itu lebih baik dan menyenangkan bagiku. Padahal sebenarnya kesendirian adalah hal yang aku benci dan membuatku rapuh.
Sebenarnya aku benci sendiri, kesepian, dan kesendirian.
Tapi memang aku akui ketika aku sendiri aku bisa lebih memahami diriku dan menikmati duniaku, berdua dengan diriku saja.
Aku tak usah terlalu ribet dan rumit memikirkna perasaan orang lain. Hanya aku dan diriku, berdua dengan bebas melakukan dan merasakan apapun, sangat privat dan aku memang menikmatinya. Aku bisa menggila dengan diriku tanpa merasa malu pada orang lain. Aku bisa menangis sepuasku. Aku bisa menjadi soliloquist semauku. Aku bisa berkhayal apapun sekehendakku. Aku bisa marah dan menggerutu sesukaku.Aku bisa melakukan kekonyolan bersama diriku, tertawa tak jelas, dan merasa bodoh, tanpa takut ada yang mengatakan bodoh dan menertawakan dengan sinis atau mempermalukan. Aku bisa merenung menyusun rencana hidupku ke depan. Aku bisa merenung memikirkan waktu yang aku punya yang ingin kugunakan untuk apa.
Aku bisa bebas. Sangat bebas, bersatu dan berdua dengan diriku.
Tapi suatu saat aku sangat membenci A-LONELY-NESS. Sometimes, alone is worst. Lonely is worst. Lonelliness is worst. Sometimes....
Kadang saat aku sendiri aku merasa tak kuat menghadapi hidup ini.
Kadang aku merasa tak mampu melanjutkan langkahku menuju garis finish ketika aku sendiri.
Aku selalu merasa panik dan tak tenteram ketika aku sendiri.
Aku takut. takuuu sekali, pada sesuatu yang abstrak dan entahlah. Takut.
Sendiri itu nonsense!
Sendiri itu menyebalkan.
Ketika sendiri, aku tak bisa melakukan hal yang ilogical tapi mungkin bisa dilakukan, karena kemampuanku terbatas.
Ketika sendiri aku tak bisa melakukan social comparison agar memacuku lebih kuat menjadi lebih baik.
Sendiri membuatku gila. Sendiri itu hal yang bisa membunuhku. Bukan secara fisik memang, tapi lebih ke batin.
Aku lebih suka keterbukaan dan kebersamaan.
Ketika aku bisa bicara dan berbagi dengan orang lain, benar-benar menyenangkan sekali rasanya.
senang dan bahagia, tenang, ayem, dan berpikiran lebih luas.
Komunikasi, kepedulian, keterbukaan, dan kebersamaan adalah hal yang sangat berharga bagi hidupku sekarang.
Dengan adanya itu semua aku merasa damai dan tenteram.
Aku merasa aku ada dan aku dianggap ada.
Aku ingin itu semua.
Tapi bukan berarti aku membenci dan tidak mengharapkan kesendirian. Bagaimanapun aku tetap membutuhkan waktu untuk sendiri dan menyendiri, suatu kali, suatu saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar