I am sick.
Hurt by all this situation.
Meski tak terlihat namun sebenarnya luka itu sangat parah. Namun aku selalu berusaha memendamnya, menguburnya, menimbunnya dengan perasaan-perasaan lain dan hal-hal lain. Mencoba melupakannya.
Sedikit berhasil mungkin karena aku memang sedikit melupakan rasa penderitaan batin itu.
Namun ketika timbunan itu terbuka sedikit dan perasaan derita itu muncul aku benar-benar tersiksa.
Ternyata selama ini aku hanya mencoba bersembunyi bukan benar-benar menghilangkannya.
Aku hanya mencoba menghindar dari rasa sakit yang sangat itu.
Namun dia akan selalu kembali karena aku tak membuangnya yang semakin memperparah rasa sakitku.
Timbunan itu membusuk. Menginfeksi semuanya dan memperparah.
Aku semakin tak berdaya. I am sick.
Dan aku berharap aku mati sehingga rasa sakit itu tak akan muncul lagi. Pergi bersama kepergianku.
Menghilang untuk selamanya. Karena sebenarnya aku sangat tak tahan dengan rasa sakit yang aku rasakan saat ini.
Hurt by all this situation.
Meski tak terlihat namun sebenarnya luka itu sangat parah. Namun aku selalu berusaha memendamnya, menguburnya, menimbunnya dengan perasaan-perasaan lain dan hal-hal lain. Mencoba melupakannya.
Sedikit berhasil mungkin karena aku memang sedikit melupakan rasa penderitaan batin itu.
Namun ketika timbunan itu terbuka sedikit dan perasaan derita itu muncul aku benar-benar tersiksa.
Ternyata selama ini aku hanya mencoba bersembunyi bukan benar-benar menghilangkannya.
Aku hanya mencoba menghindar dari rasa sakit yang sangat itu.
Namun dia akan selalu kembali karena aku tak membuangnya yang semakin memperparah rasa sakitku.
Timbunan itu membusuk. Menginfeksi semuanya dan memperparah.
Aku semakin tak berdaya. I am sick.
Dan aku berharap aku mati sehingga rasa sakit itu tak akan muncul lagi. Pergi bersama kepergianku.
Menghilang untuk selamanya. Karena sebenarnya aku sangat tak tahan dengan rasa sakit yang aku rasakan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar