Dulu begitu mendengar kata filsafat rasanya malas banget dan langsung pencitraan negatif yang muncul. Filsafat selalu diidentikkan dengan sesuatu yang gila, irasional, dan bahkan seringkali atheis. Seorang filsuf selalu dianggap sebagai orang yang tidak memiliki agama, tidak percaya pada Tuhan. Ajaran dan pemikiran seorang filsuf memang selalu radikal, bebas, dan subjektif.
Nah... tadi pagi ketika habis bangun tidur aku langsung baca buku kecil karangan Pak Fuad Hasan yang isinya tentang kisah beberapa tokoh-tokoh filsuf. Karena kuliah hari ini akan bahas tentang Nietzsche, maka yaudah aku baca aja yang khusus bagian Nietzsche. Dari semalam waktu mau baca udah maleeesnyaa minta ampun. Tapi ternyata begitu aku baca satu paragraf aja rasanya langsung tertarik dan melahap habis halaman tentang Nietzsche (susahnya buat nulis dengan benar nama dia, rumit..).
Nietzsche adalah filsuf yang menganggap bahwa Tuhan telah mati. Aduh pokoknya kisah dia itu menarik banget deh. Dia hebat. Dia berprinsip bahwa untuk menciptakan ajaran baru harus terlebih dahulu menghilangkan ajaran lama.
Nah... tadi pagi ketika habis bangun tidur aku langsung baca buku kecil karangan Pak Fuad Hasan yang isinya tentang kisah beberapa tokoh-tokoh filsuf. Karena kuliah hari ini akan bahas tentang Nietzsche, maka yaudah aku baca aja yang khusus bagian Nietzsche. Dari semalam waktu mau baca udah maleeesnyaa minta ampun. Tapi ternyata begitu aku baca satu paragraf aja rasanya langsung tertarik dan melahap habis halaman tentang Nietzsche (susahnya buat nulis dengan benar nama dia, rumit..).
Nietzsche adalah filsuf yang menganggap bahwa Tuhan telah mati. Aduh pokoknya kisah dia itu menarik banget deh. Dia hebat. Dia berprinsip bahwa untuk menciptakan ajaran baru harus terlebih dahulu menghilangkan ajaran lama.
"My formula is Amor fati: ....not only to bear up under every necessity, but love it."
"Live dangerously... Erect your cities beside Vesuvius. Send out your ships to unexplored seas. Live in a state of war."
'You great star, what would your happines be had you not those for whom you shine?'
"I sat there waiting---waiting for nothing
Enjoying, beyond good and evil, now
the light, now the shade; there was only
The day, the lake, the noon, time without end.
then, my friend, suddenly one became two,
And Zarathustra passed by me."
"I teach you the Overman.aduuuh, ngantuk. besok lagi yaaa!!!
One the sin against God was the greatest sin; but God died, and these sinners died with him."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar