Jumat, 15 April 2011

I Hate Me

Payaaaaah bgt. Aku benci diriku karena aku membenci diriku. Tau karena apa? Karena aku tidak menyukai semua hal tentang diriku. Nothing special. Aku capek harus memaksakan pemikiranku tentang diriku tentang kehebatanku, karena kenyataannya aku payah dalam segalanya. Apa buktinya kalau aku hebat atau aku berarti??
Saat ini aku benar-benar dalam kekrisisan identitas diri.
Aku tidak tahu apa yang aku mau, bahkan aku tidak tahu juga apa yang bisa membuatku merasa bahagia dan tentang. Poor me.....!!!!
Tuhan maaf kalau aku jadi munafik dan orang yang ingkar atas karuniaMu.
Aku hanya butuh bukti dan kenyataan tentang keeksisan diriku. Siapa aku bagi diriku?
Apakah aku ini memiliki sesuatu yang membanggakan dan bisa membuatku dianggap ada?
Aku rasa sebagian besar hidupku penuh dengan dunia khayalan.
Lama-lama aku capek dengan semuanya. Semua bukan kenyataan, hanya sekadar khayalan belaka.
Yang entah bisa kuwujudkan menjadi kenyataan atau tidak sama sekali.
Aku benar-benar membenci hidupku.
Aku seolah terjepit dalam dunia nyata dan dunia khayalan, aku merasa sakit. Unclearly world.
Aku lelah harus konflik dengan diriku, selalu.
Apa sebenarnya hakikat dari kehidupanku ini?
Aku lelah, benar-benar lelah.
Mungkin aku hampir putus asa.
Aku kehilangan diriku yang dulu. Aku merasa sekarang diriku semakin lama semakin tergerogoti dan akan menghilang, lenyap, benar-benar tidak ada lagi eksistensinya lagi.
Aku ini apa? Siapa? Mengapa ada diriku? Mengapa harus aku?
Aku? Aaargh, hampir gila kalau harus selalu begini.
Aku bahkan merasa telah terlalu merasa asyik dalam dunia khayalku, tapi begitu aku masuk ke dalam kenyataan aku merasa sangat ketakutan. Aku hidup dalam dunia yang benar-benar tidak jelas. Dimana sebenarnya hidupku???
Aku begitu ketakutan kehilangan khayalanku, tapi aku tak bisa terus-terusan dalam situasi seperti ini, aku lelah dan benar-benar merasa hampir gila.
Tuhan, bahkan semakin waktu aku merasa menjauh dariMu, semakin jauh dan jauh.
Mungkin aku masih melakukan semacam "ritual" untuk mendekatkan diri kepadaMu, tapi entah kenapa hatiku tak mampu merasakan kedekatan itu denganMu.
Aku semakin menderita berada jauh dariMu.
Aku menginginkanMu. Sadarkan aku dari tidurku, dari ketidaksadaranku, bangunkan aku...
Aku tak tahu lagi harus bagaimana. Aku rasa aku pun tak punya seseorang semacam "ibu peri" yang selalu ada menasihatiku dan menjadi tempat sampah dari semua ganjalan hatiku. Aku lelah Tuhan jika aku yang harus selalu menjadi tempat sampah bagi orang lain tapi aku sendiri tidak bisa mencari tempat sampah bagi diriku. Mungkin ada banyak tempat sampah di luar sana yang mau menerima sampahku, hanya saja aku yang tidak bisa mencarinya.
Ah entahlah. Mungkin hidup dalam kesendirian dan kesunyian adalah yang aku inginkan. Tanpa orang lain. Karena aku tak aka lelah memikirkan mereka dan perasaan mereka. Aku memang egois dan tak pantas hidup dalam kumpulan , aku lebih pantas dan merasa nyaman ketika berada dalam kesendirian. Meskipun sebenarnyanya aku menderita juga. Tapi saat aku sendiri aku tidak akan merasa tersiksa karena berpikir tentang orang lain. Aku asyik dengan duniaku, yang penuh ketidakrasionalan. Aku benci jika harus terus memikirkan apa mau orang lain.
Aku ingin menyepi, pergi jauh menuju suatu kesunyian abadi, hanya ada aku dan diriku, dan burung-burung indah itu, awan putih, labngit biru, pepohonan, beningnya mata air, gemirick murninya, dan hanya bersama diriku.
Yah aku memang hampir gila.
Aku bisa merasa bebas ketika aku berkhayal. Aku tidak terikat dengan aturan-aturan yang membuatku ketakutan, tertekan, tidak ada yang membatasiku. Aku merasa rileks ketika aku berkhayal. Aku benci tekanan, aku benci aturan yang mengharuskanku menyelesaikan sesuatu dengan istilah "under pressure". Meski aku tahu tak mungkin ada keteraturan tanpa ada ancaman, hukuman, dan konsekuensi, serta aturan di dunia ini.
Tapi aku menginginkan kebaikan, kelembutan. Aaarg entahlah aku bicara apa, tanpa arah, kacau...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar