Minggu, 17 Oktober 2010

PoemformyBFF

Puisi ini aku buat udah lama, dulu waktu SMA, ketika aku merasa sendirian, dan kehilangan kalian, BFF. Aku hanya ingin mengenang dan mencoba instrospeksi tetnang persahabatan indah kitaa..



MESKI BEDA
Meski kita beda,
Kita bisa bersama,
                                                           Walau kita tak sama,       
Kita tetap bersama.

Itulah kita...
Kau, si dewi malam yang sangat anggun
Lalu kau sang bintang yang bersinar
Dan kau sang mentari yang sangat perkasa menyinari hari
Dan aku...
Si bulu-bulu domba penghias atap biru.
Yang kadang kelabu,
Tapi tak jarang pula aku putih bersih, lembut
Ya..
Itulah kita.
Benar-benar beda dan tak sama.
Namun selalu bersama di angkasa,
Tempat yang mempertemukan kita,
Tempat yang menyatukan kita.

Saat kau sang mentari bersinar,
Memancarkan kehangatan dunia,
Aku si bulu-bulu domba menyertaimu
Memberi keteduhan alam dari pancaranmu yang menyengat.
Memberi hiasan pada harimu yang terang
Aku tak bermaksud lain,
Hanya ingin menjadi pendampingmu
Agar sengatan sinarmu tak melepuhkan surga,
Aku hanya ingin menjadi penadah sedikit energi panasmu.
Tak bermaksud lain...

Lalu saat kau si anggun,
Sang dewi malam bersolek di antara celah malam,
Aku datang menjadi selimutmu
Agar kau tak kedinginan karena kencangnya nafas pekat malam
Aku hanya bermaksud baik,
Ingin menjadi temanmu ..
Aku tulus...
Tak ada maksud lain,

Dan saat kau si kecil,
Tapi bersinar terang, menjadi hiasan indah di pekat malam
Yang romantis karena sinar kemalu-maluan dari si anggun
Saat si mentari tertidur
Menyebar ke angkasa luas,
Aku pun ada diantara celah-celahmu,
Hadir untuk menjadi sahabatmu,
Sekali lagi...
Tak ada maksud lain,
Aku tulus....

Tapi apa kalian sadar?
Wahai sang mentari, yang seolah perkasa
Wahai sang dewi malam, yang seolah anggun
Dan wahai sang bintang, yang seolah romantis
Kalau aku tahu,
Kalian sering menggunjingku ??
Aku tahu itu dari kicau para burung
Dan dari hembusan nafas dunia yang lirih...
Tahukah kalian?
Meski aku hanya bulu-bulu domba di angkasa
Yang mudah terbang oleh desir udara
Yang tak selalu punya arah,
Hanya mengekor,
Tapi aku lebih sensitif dari kalian,
Aku lebih dinamis
Aku lebih mudah mengubah raut wajahku
Aku lebih mudah pula mengubah warna aura tubuhku
Dari putih bersih menjadi kelabu bahkan sekelam jelaga!
Daripada kau,
Hei sang mentari!
Yang tak semudah aku bisa merasakan getaran di sekelilingku
Karena terangnya auramu tak ada tandingnya
Mungkin kau sombong!
Dan kau, hei sang dewi malam!
Yang tak pernah bisa konstan menampakkan tubuh molekmu di celah malam
Kau memang sukanya hanya memamerkan sisi-sisi indah tubuhmu!
Dan juga kau, hei si kecil yang bersinar,
Yang selalu menjadi sobat terbaik si dewi malam
Namun tak pernah kau tampak bersama sang mentari.
Mengapa?
Apa kau takut kalau sinarmu akan kalah dari si mentari???

Hidup ini memang kompetisi,
Tapi  tak adakah ruang persahabatan sejati di celah kompetisi itu???
Dengarkanlah aku...
Wahai sahabat-sahabatku atau malah sudah menjadi mantan sahabat..
Aku tak peduli,
Aku hanya ingin berbisik kepada kalian,
Aku ini bermaksud tulus berkawan dengan kalian,
Tak ada maksud untuk menghalangi sinarmu yang terang,
Duhai mentariku sahabatku,
Tak ada maksud dariku untuk mengelamkan hari terangmu
Tak ada...

Lalu ku ingin berbisik kepadamu
Duhai sang dewi yang anggun
Aku tak bermaksud menutupi kecantikan dan keanggunanmu
Aku hanya ingin menjagamu
Agar kau tak kedinginan oleh tiupan nafas dunia
Aku tulus...

Dan kau si kecil,
Tolong dengarkan aku,
Aku tak bermaksud menyingkirkanmu dari pandangan bumi
Aku tahu kau menyebar luas di langit
Aku pun juga,
Tapi aku hanya ingin mendampingimu
Menikmati keromantisan alam di malam yang sunyi
Aga r kau tak kesepian,
Sekali lagi
Aku tulus....

Tapi maafkan aku,
Kalau suatu kali aku pernah marah
Dan berubah menjadi kelabu yang kelam
Yang memang menutupi keperkasaan sinarmu,
Oh sang mentari,
Dan menutupi keanggunan dan keindahan tubuhmu,
Oh dewi malam,
Serta menutupi sinar kecilmu yang romantis dari sudut-sudut malam
Oh sang bintang....

Maafkan aku...
Karena aku pun punya batas kesabaran,
Aku bisa marah dan kecewa,
Kemarahan dan kekecewaanku bisa menyingkirkan kalian,
Tangisku bisa mengalahkan segalanya dari kalian,
Aku hanya ingin kalian tahu,
Kalau aku kesepian dan butuh teman
Yang setia dan tulus
Seperti putihnya auraku
Yang pengertian
Seperti sensitifnya perasaanku.
Yang bisa menuntunku tuk memilih arah
Dan mengajariku menjadi kokoh
Tak goyah
Aku ingin kita tetap bersama dalam kelam dan terang dunia
Meski banyak perbedaan

Aku ingin kalian tahu
Perbedaan lebih indah dari persamaan
Perbedaan itu hebat
Kita bisa saling melengkapi dari perbedaan itu.
Kita bisa.......
Aku ingin kebersamaan kita abadi
Di atas sana
Tuk selamanya
Hingga sinar sucimu habis
Dan keanggunanmu hilahg
Serta kau si kecil semakin kecil
Dan aku lenyap terusir kerasnya terpaan angin...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar